Pendidikan Kewarganegaraan (UAS)
A.
Kerjakan
Soal di bawah ini dengan rinci dan tepat
1.
Kwalitas SDM Indonesia
tidak terlepas dari peran guru sebagai tenaga pendidik, sangat berpengaruh
terhadap kualitas pendidian nasional.
a. Bagaimana
kwalitas standar kompetensi lulusan yang diharapkan oleh pemeritah ? Bagaimana
kwalitas dan fasilitas pendidikan dalam menunjang pembelajaran yang sebenarnya
?
b. Bagaimana
peran dan tugas guru dalam PMB bidang study PKn yang mengacu pada ranah dunia
efektif ?
c. Warga
negara diharapkan memiliki keterampilan secara intelektual maupun secara
partisipatif kehidupan berbangsa dan bernegara. Bagaimana peran guru dalam PMB
bidang study PKn menciptakan serdik yang terampil mempunyai wawasan keilmuan
dan berpartisifasi aktif di dalam kehidupannya ?
d. Pengetahuan
keterampilan akan membentuk watak karakter yang mapan sehingga menjadi sikap
kebiasaan hidup yang baik dan bertanggung jawab.
Buatlah peran harapan serdik untuk
hidup yang akan datang. Bagaimanakah sikaf seorang guru dalam KBM menyampaikan
pola untuk ranah efektif ?
2.
Pendidikan demokrasi
melalui bidang study PKn difokuskan pada peletakan dasar yang kokoh bagi
berkembangnya civic society sebagai basis negara demokratis, maka peran peran
pendidik/guru dalam sistem PMB sangat vital dalam dunia demokrasi.
a. Bagaimanakah
totalitas seorang guru dalam penerapan pola interaksi demokrasi pada anak
didiknya secara empiris pada lingkungan sekitar ?
b. Bagaimanakah
bentuk aplikasi sebuah pembelajaran yang kreatif dan produktif yang bersifat
kooperatif secara kolaboratif ?
c. Konsep
transmisi budaya adalah amatan empiric yang harus dipelajari oleh individu dan
kelompok social di lingkungannya. Uraian konsep bentuk amatan empiric yang jadi
transmisi budaya kehidupan.
3.
Proses pengembangan
demokrasi merupakan pengajaran pragmatic pendidik, tiap monopoli dalam memberi
dan mencari informasi, intervasi pendidik adalah sebagai fasilitator,
dinamisator, mediator dan motivator.
a. Bagaimana
peran guru menjadi fasilitator bagi anak didiknya ?
b. Bagaimana
peran guru menjadi dinamisator dalam KBM di kelas ?
c. Bagaimana
peran guru sebagai mediator dalam proses pembelajaran ?
d. Bagaimana
upaya seorang guru dalam memotivator bagi anak didiknya dalam PMB ?
4.
Guru kelas dalam
kegiatan PMB di bidang study PKn menjadi fasilitator bagi anak didik. Guna
mencapai tujuan yang digariskan oleh program bidang study PKn.
a. Bagaimana
sasaran program bidang study PKn yang diterapkan oleg guru daam KMB di kelas ?
b. Upaya
bagaimanakah guru menerapkan peran harapan dalam membekali anak didik untuk
menunjang kehidupannya ?
5.
Secara empiris, demokrasi dalam pendidikan
dapat dilakukan melalui berbagai pola/sistem. Pendekatan pendidikan dan
pengajaran konstruktivisme, penelitian tindakan kelas dan supervise klinis.
a. Bagaimana
pola bentuk pendekatan yang acuannya pada penelitian tindakan kelas supaya PMB
demokrasi menjadi landasan pemberdayaan warga negara (citizen empowerment).
b. Bagaimana
totalitas seorang guru dalam menerapkan pola interaksi demokrasi pada anak
didiknya secara emiris pada lingkungan sekitar ?
c. Apa
alasan PMB demokrasi di negara Indonesia tidak bisa berjalan sesuai dengan
hidden curriculum ?
B.
JAWABAN
1.
a. Kwalitas standar
kompetensi lulusan yang di hrapkan pemerintah adalah:
-sesuai dengan tujuan dan harapan
Kurikulum dan standar pendidikan menjadikan peserta didik yang cerdas dalam
artian dalam pembelajaran dan kehidupan sehari harinya dapat menyelesaikan
tugas dengan mandiri dan menyelesaikanmasalah nya dapat menyesuaikan diri
dfengan lingkungan kehidupan nya.
-Menjadi peserta didik yang kreatif
dan inovatif dalm pembeladalam kehidaupa
-Berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara
b. Peran guru dalam PBM
pkn yaitu pada prinsipnya PKn lebih menekankan pada pembentukan aspek moral
(afektif) tanpa meninggalkan aspek yang lain. Untuk mencapai sasaran dan target
tersebut, dalam pelaksanaan pembelajaran diperlukan penataan alat, bahan, dan
sumber belajar agar dapat dilihat dan mudah digunakan oleh siswa. Sumber
belajar dapat berupa media cetak, model, gambar-gambar, laporan, dan kliping.
Media pembelajaran dalam PKn harus dapat menstimulus lahirnya proses
pembelajaran yang aktif dan kreaktif. Bukan hanya mengantarkan ilmu pengetahuandan
keterampilan melainkan menjadi pusat identifikasi keteladanan bagi peserta
didiknya. Artinya guru tidak cukup sebagai penyampai transmiter suatu nilai
akan tetapi di tuntut menjadi transformator suatu sistem nilai kehidupan sehari
hari artinya guru harus di gugu dan di
tiru bukan hanya dalam kelasmelainkan dimanapun kapan pun guru akan menjadi
idola dan teladan bagi anak aak didik jad guru harus bersikap baik dan menjadi
panutan kehidupan dalam bemasyarakat,menjadi motivator masyarakat dalam bidang
pendidikan, mencerdaskan masyarakat dan khususnya pelajar yang akan menjadi
penerus bangsa ini memencetak generasi emas dan peserta didik yang dalam
kehidupan masyarakat karena dalam masyarakat .Guru sering di pandang orang yang
serba bisa dan sering di jadikan orang penting dalam suatu stuktur
masyarakat maupun dalam suatu acara guru
sering di anggap orang yang bisa menjalankan hal tersebut dan sering menjadi
orang yang memberikan sambutan kemasyarakatan,menjadi pengabdi pada masyarakat
bangsa dan negara dan menjunjung tinggi udi pekerti luhur.
c. Peran guru dalam
Bidang study pkn, melalui pembelajaran PKn minimal terdapat tiga hal yang akan
dan harus dikembangkan oleh guru, yaitu kecerdasan warganegara (civic
intelligence), tanggungjawab warganegara (civic responsibility) dan partisifasi
warganegara (civic Partisipation). Untuk mengembangkan ketiga hal tersebut,
diperlukan kemahiran dalam menggunakan berbagai metode, media dan evaluasi
pembelajaran khususnya PKn. Kemampuan dalam menggunakan berbagai metode
pembelajaran akan berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa baik
keberhasilan aspek kognitif, maupun keberhasilan aspek afektif dan aspek
psikomotor. Ketidaktepatan memilih dan menggunakan metode pembelajaran akan
mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya untuk
mengembangkan sikap disiplin, tidak cukup hanya menggunakan metode ceramah
murni, tetapi perlu divariasikan dengan metode yang dapat mengungkapkan nilai,
seperti analisis nilai, simulasi, permainan dan percontohan. Dalam kaitannya
dengan pembelajaran PKn penggunaan berbagai macam model pembelajaran yang
tersedia, tentu saja harus disesuaikan dengan karakteristik tujuan
pembelajaran, karakteristik materi, situasi dan lingkungan belajar siswa,
tingkat perkembangan dan kemampuan belajar siswa, waktu dan kebutuhan belajar
bagi siswa itu sendiri. Oleh karena itu peran metode dan evaluasi dalam PKn
sangat penting, apalagi diperlukan kemahiran dalam pelaksanaannya karena akan
berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa baik keberhasilan aspek
kognitif, maupun keberhasilan aspek afektif dan aspek psikomotor yang membentuk
pola sikap kehidupan berbangsa di masa depan. Menciptakan serdik yang terampil
dan berwawsan keilmuwan dan berparsitifasi aktif dalam keidupan masyarakat
artinya guru memberkan peljaran yang akanmengasah intelektal anak yang
berhubungan dengan kognitif anak atau pengetahuan anak yang berlandaskan pada
Kurikulum yang berlaku dan di tetapkan oleh pemerntah seperti pengetahuan umum
pada mata pelajaran Matematika Bahasa dan IPS IPA dalam Kognitif harus di
sampaikan pada peserta didik secara jelas mudah dan dapat di Pahami oleh
serdikl dengan berbagai media pembeljaran yang edukatif dan menarik.
2. a. Totalitas guru dalam menciptakan pola
interaksi demokrasi pada serdik dengan cara empiris di lingkungan sekitar adalah
menerapkan dan mengajak serdik untuk partisipasi aktif, sehingga serdik
memiliki banyak pengetahuan serta pengalaman. Dalam kehidupan masyarakat dan
lingkungan sekitar mereka, melatih nalar dan intelektual serdik agar lebih
sadar lingkugan dan dapat membaca keadaan sekitar, memberkan amanah pada serdik
agar serdik belajar bertangung jawab mengajarkan nilai nilai kehidupan yang
baik dan prinsip prinsip dasar demokrasi seperti pemilihan Ketua murid mereka
harus belajar demokrasi.
b.
Bentuk sebuah pembelajaran yang kreatif dan produktif yang bersifat kooferatif
serta kolaboratif yaitu megembangkan pola pikir serdik yang kreatif dan
inovatif jangan di halangi tapi harus di motivasi dan di pasilitasi. Pembelajaran
kolaboratif adalah pembelajaran yang berasaskan kooperatif. Pembelajaran
kooperatif yang di desain oleh guru, akan menjadi awal perubahan di kelas.Jika
siswa terbiasa bekerja sama,saling tergantung satu dengan yang lain untuk
memperoleh pengetahuan, maka siswa akan berkembang menjadi siswa-siswa yang
kolaboratif.
c. Konsep
transmisi budaya dari amatan empirik, dipelajari individu- kelompok sosial di
lingkungannya. Model pewarisan budaya diharapkan dengan kenyataan kehidupan
manusia yang senantiasa berubah-ubah. Berupa sistem pengetahuan, konsep budaya
belajar terjadi kontak budaya dengan pola budaya belajar. Dari proses perubahan
budaya belajar, harus ada tindakan, program menyeluruh, berupa pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan agar
terwujudnya budaya belajar di pranata resmi (sekolah) maupun pranata tidak
resmi (lingkungan sekitar).
3. a. Peran guru dalam
PBM pkn menjadi fasilitator, guru menjadi penjembatan yang baik di depan para
siswanya. Dalam fungsinya ini guru lebih banyak melakukan sharing belajar, atau
bisa disebut belajar bersama. Guru harus banyak memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mencoba menemukan sendiri makna informasi yang ia terima.
b. Guru
menjadi Dinamisator, guru yang efektif dapat memberikan dorongan kepada
anak
didiknya dengan jalan menciptakan suasana dan lingkungan pembelajaran
yang
kondusif. Dalam kelas terhadap serdik artinya guru harus bersikap dinamis
dan
lebih baik dari apa yang di harapkan oleh serdik dan di nilai oleh masyarakat
luas dan
bernilai bagi kehidupan sosial politik dan kegiatan nyata dalam kelas.
c.
Guru sebagai meditor atau
media pembelajaran, sebagai mediator guru hendaknya menciptakan kualitas
lingkungan yang interaktif secara maksimal, mengatur arus kegiatan siswa,
menampung semua persoalan yang diajukan siswa dan mengembalikan lagi persoalan
tersebut kepada siswa yang lain untuk dijawab dan dipecahkan, lalu guru bersama
siswa menarik kesimpulan atas jawaban masalah sebagai hasil belajar. Untuk itu
guru harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang bagaimana orang
berinteraksi dan berkomunikasi.
d.
Guru sebagai motivator, Guru
harus pandai memotivasi peserta didik mempunyai nilai juang dan peran harapan
dalam menuntut ilmu. Upaya guru drajin karena dngan motivasi yang kuat daalam
memotivasi peserta didik harus lebih tinggi karena serdik akan merasa hal yang
positif bila motivasi nya baik bagi diiri mereka motivasi dari teman sekelas
dan keluarga juga yang menjadi hal yang baik dalam kbm,apresiasia siswa
biasanya harus di berikan apresiasi agar lebih giat dalam belajar dan
penghargaan dalam belajar misalkan serdik dalam mengerjakan soal yang pertama
beres di beri hadiah oleh guru nya.
4. a. Sasaran
program study PKn yang diterapkan oleh guru dalam KBM di kelas yaitu dengan
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya
bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam
kehidupan sehari-hari para anak didik, baik sebagai individu, anggota
masyarakat, warga negara dan makhluk ciptaan Tuhan YME. Guru harus bisa
menterjemahkan pemahaman-pemahaman tentang konsep moral hukum dan politik yang
berdasarkan teoritik.
b. Guru menerapkan peran
harapan dalam membekali anak didik untuk menunjang kehidupannya dengan
pengetahuan, dan kemampuan serta keterampilan dasar, berkenaan dengan hubungan
antara sesama warga negara dengan negara, serta pendidikan, pendahuluan bela
negara (PPBN) guna mengetahui dan mampu melaksanakan dengan baik hak dan
kewajibannya sebagai warga negara.
5. a)
Bentuk pendekatan yang acuannya pada penelitian tindakan kelas adalah
pendekatan konstruktivisme. Konstruktivisme dalam pembelajaran adalah suatu
proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental, membangun
pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur kognitif yang dimilikinya. Guru
lebih berperan sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran. Penekanan tentang
belajar dan mengajar lebih berfokus terhadap suksesnya siswa mengorganisasi
pengalaman mereka. Kegiatan belajar adalah kegiatan yang aktif, dimana siswa
membangun sendiri pengetahuannya. Siswa mencari arti sendiri dari yang mereka
pelajari, ini merupakan proses menyesuaikan konsep-konsep dan ide-ide baru
dengan kerangka berfikir yang telah ada dalam pikiran mereka.
Dalam hal ini PTK sangat kondusif
untuk membuat guru menjadi peka tanggap terhadap dinamika pembelajaran di
kelasnya, sehingga guru tidak akan kesulitan ketika menggunakan pendekatan
konstruksivisme. Dia menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang diakukan oleh
dia dan muridnya.
Bentuk pendekatan PKN yang lainnya diantaranya yaitu:
a. Pendekatan Evolution (Evolusi)
Di mana siswa diberi kesempatan/kebebasan seluas-luasnya untuk
mengutarakan/ mengekspresikan respon/ tanggapan terhadap sesuatu hal yang
diutarakan guru (secara verbal atau stimulus tertentu).Siswa boleh bicara
secara spontan mengutarakan/ mengklarifikasikan pendapatnya.
b. Pendekatan Inculcation
Siswa tidak diberi kesempatan atau kebebasan memilih seperti di
atas (pendekatan evolusi pen.) tetapi diajak untuk berpikir atau berbuat
menurut pola-pola yang sudah kita tetapkan (perhitungan secara matang).
c. Pendekatan Awareness (Kesadaran)
Tujuan pendekatan ini adalah agar siswa-siwa mengenali dan
menyadari nilai yang ada dalam dirinya tentang sesuatu hal, mengenal nilai dari
orang lain serta mampu menyatakan alasan pilihan posisi yang diambilnya
terhadap sesuatu.
d. Pendekatan Moral
Reasoning (Penalaran Moral)
Tujuan pendekatan ini ialah membina siswa kea rah memberikan
penalaran terhadap masalah morah yang kompleks (complex pattern of moral
reasoning).Cara pembinaan pelaksanaan pendekatan ini sebagaimana dilakukan
Kohlberg melalui pemecahan masalah (problem solving) terhadap suatu kasus yang
dimanipulasikan dalam cerita pendek tertentu.
e. Pendekatan Analysis (Analisis)
Pendekatan ini mencoba membina moral seperti Kohlberg tetapi lebih
menekankan penggunaan cara berpikir logis dan prosedur penelaahan secara ilmiah
(scientific investigation procedures).
f. Pendekatan Clarification (Klarifikasi)
Dalam pendekatan ini siswa dibantu/ dibina untuk menguji diri dan
perbuatannya atau kejadian melalui cara-cara yang emosional maupun rasional.
g. Pendekatan Commitment (Kesepakatan)
Di sini siswa diajak dahulu menyepakati suatu pola yang akan
dijadikan criteria/ indicator penilaian atau perbuatan.
h. Pendekatan Union (Integral, Peleburan diri)
Pendekatan ini agar siswa memahami betul sesuatu masalah/ hal
(termasuk nilai dan moralnya) siswa diintegrasikan ke dalam suatu kancah
kehidupan rill.
b) Secara empiris pendidikan demokratisasi
dapat dilakukan melalui berbagai bentuk pendekatan, yaitu pengajaran
kontruktivisme, PTK (penelitian tindakan kelas), dan superpisi klinis.
Prinsip pembelajaran konstruktivisme yang berorientasi pada masalah
dan tantangan akan menghasilkan sikap mental profesional yang disebut
researchmendedness dalam pola pikir peserta didik, sehingga pembelajaran selalu
menarik dan menyenangkan. Sedangkan PTK dapat meningkatkan kinerja guru
sehingga menjadi profesional. Guru tidak lagi sebagai seorang praktis, yang
sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada
upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneniliti di bidangnya.
Secanggih apapun kemajuan teknologi yang dicapai oleh manusia tidak
mampu menggantikan peran dan fungsi guru dalam proses pendidikan anak.
Di antara unsure-unsur pengerak proses pendidikan khususnya
pendidikan formal, guru merupakan tumpuan harapan keberhasilan proses
transformasi pendidikan. Gurulah tempat tumpuan harapan tercapainya tujuan
pendidikan, terbentuknya manusia yang takwa kepada Tuhan YME, cerdas, terampil,
tinggi budi pekertinya, kuat kepribadiannya, tebal semangat budi pekertinya,
kuat keprib adiannya, tebal semangat
kebangsaan serta cinta tanah air, dapat membangun dirinya, serta bersama-sama
bertanggung jawab atas pembangunan bangsanya.
c) Kyiriacou (1997) menyatakan bahwa hidden
curriculum merupakan segala macam aspek pengalaman yang diperoleh siswa dari
sekolah yang sangat berpengaruh terhadap karakter siswa. Ia melanjutkan bahwa
hal ini bisa berwujud karakter positif atau negative. Misalnya, cara mengajar
guru di sekolah yang mengintegrasikan unsur kerjasama dengan menerapkan
pendekatan pembelajaran kolaboratif “cooperative learning”, tentu akan
memberikan pengalaman kepada siswa tentang bekerjasama.
Namun di Indonesia PBM tidak bisa berjalan sesuai dengan peran
hidden curriculum karena pendidik-pendidik di Indonesia belum sepenuhnya
memhami dan menyadari fungsi hidden curriculum, maka dengan hal itu PBM
demokrasi di indonesia tidak akan berjalan sesuai dengan peran haiddem
curriculum. Namun yang sudah memahami dan menyadari fungsi hidden curriculum
juga masih kesulitan untuk sejalan dengan peran hidden curriculum, karena
melaksanakan hidden curriculum tidaklah mudah mengingat PBM di Indonesia
kebanyakan dilaksanakan di ruangan kelas.
Selain itu, Banyak faktor yang menyebabkan PMB demokrasi tidak
sesuai dengan peran Hidden Curriculum.Ditinjau dari beberapa sisi, yaitu guru,
siswa, strategi pembelajaran, sarana dan prasarana, lingkungan dan kurikulum.
a. Guru
Beberapa kelemahan guru yang menyebabkan tidak berjalannya PBM
demokrasi adalah sebagai berikut:
-Guru
PKN tidak bertindak sebagai fasilitator
-Guru
PKN lebih banyak tampil sebagai pendidik yang dapat mengembangkan secara
terintegrasi dimensi intelektual, emosional, dan social
-Guru
PKN cenderung bertindak sebagai pemberi bahan pelajaran
-Guru
PKN belum dapat melakukan pengelolaan kelas secara optimal
-Guru
PKN belum berkiprah secara langsung terencana membentuk kemampuan berfikir dan
system nilai peserta didik
-Guru
Pkn lebih banyak bertindak sebagai pengajar sehingga belum banyak bertindak
sebagai panutan
-Guru
Pkn belum secara optimal memberikan kemudahan bagi para peserta didik
-Guru
PKn tidak diharapkan memonopali interaksi PBM di kelas
-Guru
Pkn tidak diharapkan memberikan materi dan informasi tidak ditunjang oleh
factual.
b. Siswa
Faktor yang menyebabkan tidak berjalannya PBM demokrasi dari diri
siswa adalah motivasi belajar yang rendah, intelegensi siswa, kebiasaan yang
buruk dan rasa kurang percaya diri.
goood
ReplyDeletehhGHghGHg
ReplyDeletecari uas yang lain
ReplyDeleteSiap broth
DeleteMun mah pas sateuacan UASna dikempelkeun he
ReplyDeleteHaha😀
DeleteSngat bermanfaat
ReplyDeleteTerimakasih :)
Delete