Analisis Data Metode Kuantitatif dan Metode Kualitatif
ANALISIS DATA METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN METODE
PENELITIAN KUANTITATIF
RINGKASAN
Diajukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Dosen
: Dr. Karlimah, M.Pd.
Disusun Oleh :
Dinnie Noorlinda H (1400236)
Neng Wulan Marisa (1405095)
Kelompok 9
Kelas 4A PGSD
S1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS
TASIKMALAYA
2017
ANALISIS DATA METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN METODE
PENELITIAN KUANTITATIF
Analisis
data merupakan salah satu proses penelitian yang dilakukan setelah semua data
yang diperlukan guna memecahkan permasalahan yang diteliti sudah diperoleh
secara lengkap. Ketajaman dan ketepatan dalam penggunaan alat analisis sangat
menentukan keakuratan pengambilan kesimpulan, karena itu kegiatan analisis data
merupakan kegiatan yang tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses
penelitian. Kesalahan dalam menentukan alat analisis dapat berakibat fatal
terhadap kesimpulan yang dihasilkan dan hal ini akan berdampak lebih buruk lagi
terhadap penggunaan dan penerapan hasil penelitian tersebut. Dengan demikian,
pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai teknik analisis mutlak diperlukan
bagi seorang peneliti agar hasil penelitiannya mampu memberikan kontribusi yang
berarti bagi pemecahan masalah sekaligus hasil tersebut dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Secara
garis besarnya, teknik analisis data terbagi ke dalam dua bagian, yakni
analisis kuantitatif dan kualitatif. Yang membedakan kedua teknik tersebut
hanya terletak pada jenis datanya. Untuk data yang bersifat kualitatif (tidak
dapat diangkakan) maka analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif,
sedangkan terhadap data yang dapat dikuantifikasikan dapat dianalisis secara
kuantitatif, bahkan dapat pula dianalisis secara kualitatif.
A.
Analisis Data
Kuallitatif
Analisis data kaulitatif
adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh,
selanjutnya dikembangkan pola hubungan trtentu atau menjadi hipotesis.
Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya
dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat
disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data
yang terkumpul. Bila berdasarkan data
yang disimpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata
hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.
1.
Proses Analisis
Data
a.
Analisis Sebelum
di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum
peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi
pendahuluan atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan focus
penelitian. Namun demikianfokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan
akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan.
b.Analisis
Selama di Lapangan Model Miles and Huberman
Miles dan Hubermen
(1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga
datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi
data atau informasi baru. Aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) serta penarikan kesimpulan
dan verifikasi (conclusion drawing / verification).
Komponen
dalam Analisis Data
Berdasarkan gambar
tersebut terlihat bahwa setelah peneliti elakukan pengumpulan data, maka
peneliti melakukan antisipatorysebelum melakukan reduksi data.
Selanjutnya model
interaktif dalam analisis data ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
1)
Reduksi Data (Data Reduction)
Data
yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat
secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti : merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
2)
Penyajian Data (Data Display)
Setelah
data direduksi, maka langkah berikutnya adalah mendisplaykan data.Display data
dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk : uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sebagainya. Miles dan Huberman
(1984) menyatakan : “the most frequent form of display data for qualitative
research data in the pas has been narative tex” artinya : yang paling sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif dengan teks yang
bersifat naratif. Selain dalam bentuk naratif, display data dapat juga berupa
grafik, matriks, network (jejaring kerja).
3)
Penarikan
Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusion Drawing
/ Verification).
Langkah
ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat yang mendukung
pada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun bila kesimpulan memang telah
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel (dapat dipercaya).
Kesimpulan
dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang
dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan
masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian
kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum
pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang
sebelumnya masih belum jelas, sehingga setelah diteliti menjadi jelas.
B. Analisis
Data Kuantitatif
1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini
hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi semata dalam arti
tidak mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat
ramalan, atau melakukan penarikan kesimpulan.
Teknik analisis ini biasa digunakan untuk
penelitian-penelitian yang bersifat eksplorasi, misalnya ingin mengetahui persepsi
masyarakat terhadap kenaikan harga BBM, ingin mengetahui sikap guru terhadap
pemberlakuan UU Guru dan Dosen, ingin mengetahui minat mahasiswa terhadap
profesi guru, dan sebagainya. Penelitian-penelitian jenis ini biasanya hanya
mencoba untuk mengungkap dan mendeskripsikan hasil penelitiannya.
Teknik analisis statistik deskriptif yang dapat
digunakan antara lain:
a) Penyajian
data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang
(crosstab). Dengan analisis ini akan diketahui kecenderungan hasil temuan
penelitian, apakah masuk dalam kategori rendah, sedang atau tinggi.
b) Penyajian
data dalam bentuk visual seperti histogram, poligon, ogive, diagram batang,
diagram lingkaran, diagram pastel (pie chart), dan diagram lambang.
c) Penghitungan
ukuran tendensi sentral (mean, median modus).
d) Penghitungan
ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil).
e) Penghitungan
ukuran penyebaran (standar deviasi, varians, range, deviasi kuartil, mean
deviasi, dan sebagainya).
2. Statistika
Inferensial
Jika
dalam statistik deskriptif hanya bersifat memaparkan data, maka dalam statistik
inferensial sudah ada upaya untuk mengadakan penarikan kesimpulan dan membuat
keputusan berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Biasanya analisis ini
mengambil sampel tertentu dari sebuah populasi yang jumlahnya banyak, dan dari
hasil analisis terhadap sampel tersebut digeneralisasikan terhadap populasi.
Oleh karena itulah statistik inferensial ini juga disebut dengan istilah
statistik induktif.
Statistik
ini disebut sebagai statistik probabilitas karena kesimpulan yang diberlakukan
untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang
(probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk
populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan
dalam bentuk prosentase. Bila peluang kesalahan 5% maka taraf kepercayaan 95%.
Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut taraf signifikansi.
Berdasarkan
jenis analisisnya, statistik inferensial terbagi ke dalam dua bagian:
a) Analisis Korelasional
Analisis korelasional adalah analisis
statistik yang berusaha untuk mencari hubungan atau pengaruh antara dua buah
variabel atau lebih. Dalam analisis korelasional ini, variabel dibagi ke dalam
dua bagian, yaitu:
1) Variabel
bebas (Independent Variable), yaitu variabel yang keberadaannya tidak
dipengaruhi oleh variabel lain.
2) Variabel
terikat (Dependent Variable), yaitu variabel yang keberadaannya dipengaruhi
oleh variabel yang lain. Misalnya penelitian tentang hubungan antara jumlah
sales dengan volume penjualan. Jumlah sales merupakan variabel bebas (X) dan
volume penjualan sebagai variabel terika.
Banyak
sekali teknik analisis statistik yang dapat digunakan untuk analisis korelasional
ini, baik statistik parametrik maupun nonparametrik. Penggunaan masing-masing
teknik analisis tersebut sangat tergantung pada jenis skala datanya.
Untuk
menentukan jenis analisis korelasional yang tepat dalam sebuah penelitian,
terlebih dahulu harus dilihat jenis data dari variabel-variabel yang diteliti.
Sebagai panduan, Tabel 1 disajikan berbagai jenis analisis korelasional berdasarkan
skala datanya.
b) Analisis
Komparasi
Analisis komparasi adalah teknik analisis
statistik yang bertujuan untuk membandingkan antara kondisi dua buah kelompok
atau lebih. Teknik analisis yang digunakan juga cukup banyak, penggunaan teknik
analisis tersebut tergantung pada jenis skala data dan banyak sedikitnya
kelompok. Jenis-jenis analisis komparasi dapat dilihat pada Tabel 2.
Beberapa
contoh hipotesis komparatif di antaranya adalah:
1) Perbedaan
kualitas pelayanan antara toko A dan B
2) Perbedaan
minat mahasiswa terhadap profesi guru ditinjau dari status social ekonomi orang
tua
3) Perbedaan
prestasi belajar mahasiswa antara yang diajar dengan metode konvensional dengan
metode CTL
4) Perbedaan
produktivitas kerja karyawan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan AMT
c)
Statistik Parametris dan Nonparametris
Pada statistik
inferensial terdapat statistik parametris dan statistik nonparametris. Penggunaan
kedua statistik tersebut tergnatung pada data yang dianalisis. Statistik
parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio,
sedangkan statistik nonparametris kebanyakan digunakan untuk menganilisis data
nominal, ordinal. Untuk menguji hipotresis dalam penelitian kauntitatif yang
menggunakan statistik ada dua hal utama yang harus diperhatikan, yaitu macam
data dan bentuk hipotesis yang diajukan.
1)
Macam Data
-
Data nominal, yaitu data kualitatif yang
tidak memiliki jenjang. Contoh jenis kelamin, asal daerah, pekerjaan orang tua,
hobby, dan sebagainya.
-
Data ordinal, yaitu data kualitatif yang
memiliki jenjang, seperti tingkat pendidikan, jabatan, pangkat, ranking kelas,
dan sebagainya.
-
Data interval/rasio, yaitu data
kuantitatif atau data yang berupa angka atau dapat diangkakan. Contoh
penghasilan, prestasi belajar, tinggi badan, tingkat kecerdasan, volume
penjualan, dan sebagainya.
2)
Bentuk Hipotesis
-
Hipotesis Deskriptif adalah dugaan
terhadap nilai satu variabel dalam satu sampel walaupun di dalamnya bisa
terdapat beberapa kategori. Hipotesis deskriptif ini merupakan salah satu dari
macam macam hipotesis.
-
Pengertian Hipotesis Komparatif adalah
dugaan terhadap perbandingan nilai dua sampel atau lebih. Hipotesis komparatif
merupakan salah satu dari macam macam hipotesis.
-
Pengertian Hipotesis Asosiatif adalah
dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih.
Tabel Penggunaan
Statistik Parametris dan Nonparametris
Untuk Menguji Hipotesis
Macam Data
|
Bentuk Hipotesis
|
|||||
Deskriptif (Satu Variabel atau satu
Sampel)**
|
Komparatif
(dua sampel)
|
Komparatif
(lebih dari dua sampel)
|
Asosiatif (Gabungan)
|
|||
Related
|
Independen
|
Related
|
Independen
|
|||
Nominal
|
Ø Binomial
Ø Chi
kuadrat satu sampel
|
McNemar
|
Ø Fisher
Exact Probability
Ø Chi
kuadrat dua sampel
|
Cochran Q
|
Chi kuadrat untuk k sampel
|
Contingency Coeffecient C
|
Ordinal
|
Run Test
|
Ø Sign
Test
Ø Wilenson
matched pairs
|
Ø Median
Test
Ø Mann-Whitney
Utest
Ø Wahl
Woldfowitz
|
Friedman Two-Way Anova
|
Ø Median
Extensin
Ø Kruskal-Wallis
One Way Anova
|
Ø Spearman
Rank Correlation
Ø Kendall
Tau
|
Interval Rasio
|
t-test*
|
t-test of Related
|
Ø t-test*
Ø Independent
|
Ø One-
Way Anova*
Ø Two-
Way Anova*
|
Ø One-
Way Anova*
Ø Two-
Way Anova*
|
Ø Korelasi
Product Moment*
Ø Korelasi
Parsial*
Ø Korelasi
Ganda*
Ø Regresi,
sederhana dan Ganda*
|
*statistik
parametris
**deskriptif
untuk parametris artinya satu variabel, dan untuk nonparametris artinya satu sampel
Berdasarkan
table diatas, dapat dikemukakan bahwa:
-
Untuk hipotesis deskriptif satu sampel
(unisampel) bila datanya berbentuk nominal,maka digunakan teknik statistic:
·
Binominal
·
Chi kuadrat satu sampel
-
Untuk menguji hipotesis deskriptif satu
sampel bila datanya berbentk ordinal, maka digunakan teknik statistik: run test
-
Untuk menguji hipotesis deskriptif satu
variabel (univariabel) bila datanya berbentuk interval atau ratio, maka
digunakan t-test satu sampel.
-
Untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel berpasangan bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik :
McNemar
-
Untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel berpasangan bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik:
·
Sign test
·
Wicoxon matched pairs
-
Untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel berpasangan, bila datanya berbentuk interval atau ratio, digunakan t-tes
dua sampel.
-
Untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel indepeden bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik:
·
Fisher exact probability
·
Chi kuadrat dua sampel
-
Untuk menguji hipotesis kompratif dua
sampel indepeden bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik:
·
Median test
·
Mann-whitney U test
·
Kolmogorov smirnov
·
Wald-Wolfowitz
-
Untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel berpasangan bila datanya berbentuk interval
dan ratio digunakan t-test sampel berpasangan (related).
-
Untuk menguji hipotesis komparatif k
sampel berpasangan, bila datanya berbentuk nominal, digunakan Teknik statistik:
Chocran Q
-
Untuk menguji hipotesis komparatif k
sampel berpasangan, bila datanya berbentuk ordinal, digunakan Teknik statistik:
Friedman Two-way anova
-
Untuk menguji hipotesis komparatif sampel
berpasangan bila datanya berbentuk interval atau ratio digunakan analisis
varians satu jalan maupun dua jalan (one way dan two way anova)
-
Untuk menguji hipotesis hipotesis komparatif
k sampel independen, bila datanya berbentuk nominal, digunakan teknik
statistik: Chi Kuadrat k sampel
-
Untuk menguji hipotesis komparatif k
sampel independen, bila datanya berbentuk ordinal, digunakan teknik statistik:
·
Median extension
·
Kruskal-wallis one way anova
-
Untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan
(korelasi) bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik: Koefisien
kontingensi
-
Untuk menguji hipotesis
assosiatif/hubungan (korelasi) bila datanya berbentuk ordinal digunakan teksnik
statistik:
·
Korelasi spearman Rank
·
Korelasi kendall tau
-
Untuk menguji hipotesis
assosiatif/hubungan bila datanya berbentuk interval atau ratio, digunakan:
-
Korelasi prosuk moment: untuk menguji
hipotesis hubungan antara satu variable indenpenden dengan satu dependen
-
Korelasi ganda bila untuk menguji
hipotesis tentang hubungan dua variabel indepeden atau lebih secara
bersama-sama dengan satu variabel dependen
-
Korelasi parsial digunakan untuk menguji
hipotesis hubungan antara dua variabel atau lebih, bila terdapat variabel yang
dikendalaikan
-
Analisis regresi digunakan untuk melakukan
prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel
independen dinaikan atau diturunkan nilainya (dimanipulasi).
Hipotesis penelitian yang
akan di uji dalam penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang
diajukan, tetapi perlu diketahui bahwa setiap penelitian tidak harus
berhipotesis, namun harus merumuskan masalahnya. Penelitian yang harus
berhipotesis adalah penelitian yang menggunakan metode eksperimen.
DAFTAR
PUSTAKA
Anggoro, Toha.2007.Metode Penelitian.Jakarta: Universitas
Terbuka
Muhson,A.Teknik Analisis
kuantitatif [doc].
Sugiono, 2016. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D”. Bandung: Alfabeta.
ANALISIS DATA METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN METODE
PENELITIAN KUANTITATIF
RINGKASAN
Diajukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Dosen
: Dr. Karlimah, M.Pd.
Disusun Oleh :
Dinnie Noorlinda H (1400236)
Neng Wulan Marisa (1405095)
Kelompok 9
Kelas 4A PGSD
S1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS
TASIKMALAYA
2017
ANALISIS DATA METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN METODE
PENELITIAN KUANTITATIF
Analisis
data merupakan salah satu proses penelitian yang dilakukan setelah semua data
yang diperlukan guna memecahkan permasalahan yang diteliti sudah diperoleh
secara lengkap. Ketajaman dan ketepatan dalam penggunaan alat analisis sangat
menentukan keakuratan pengambilan kesimpulan, karena itu kegiatan analisis data
merupakan kegiatan yang tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses
penelitian. Kesalahan dalam menentukan alat analisis dapat berakibat fatal
terhadap kesimpulan yang dihasilkan dan hal ini akan berdampak lebih buruk lagi
terhadap penggunaan dan penerapan hasil penelitian tersebut. Dengan demikian,
pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai teknik analisis mutlak diperlukan
bagi seorang peneliti agar hasil penelitiannya mampu memberikan kontribusi yang
berarti bagi pemecahan masalah sekaligus hasil tersebut dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Secara
garis besarnya, teknik analisis data terbagi ke dalam dua bagian, yakni
analisis kuantitatif dan kualitatif. Yang membedakan kedua teknik tersebut
hanya terletak pada jenis datanya. Untuk data yang bersifat kualitatif (tidak
dapat diangkakan) maka analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif,
sedangkan terhadap data yang dapat dikuantifikasikan dapat dianalisis secara
kuantitatif, bahkan dapat pula dianalisis secara kualitatif.
A.
Analisis Data
Kuallitatif
Analisis data kaulitatif
adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh,
selanjutnya dikembangkan pola hubungan trtentu atau menjadi hipotesis.
Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya
dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat
disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data
yang terkumpul. Bila berdasarkan data
yang disimpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata
hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.
1.
Proses Analisis
Data
a.
Analisis Sebelum
di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum
peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi
pendahuluan atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan focus
penelitian. Namun demikianfokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan
akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan.
b.Analisis
Selama di Lapangan Model Miles and Huberman
Miles dan Hubermen
(1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga
datanya jenuh. Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak diperolehnya lagi
data atau informasi baru. Aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) serta penarikan kesimpulan
dan verifikasi (conclusion drawing / verification).
Komponen
dalam Analisis Data
Berdasarkan gambar
tersebut terlihat bahwa setelah peneliti elakukan pengumpulan data, maka
peneliti melakukan antisipatorysebelum melakukan reduksi data.
Selanjutnya model
interaktif dalam analisis data ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
1)
Reduksi Data (Data Reduction)
Data
yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat
secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti : merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
2)
Penyajian Data (Data Display)
Setelah
data direduksi, maka langkah berikutnya adalah mendisplaykan data.Display data
dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk : uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sebagainya. Miles dan Huberman
(1984) menyatakan : “the most frequent form of display data for qualitative
research data in the pas has been narative tex” artinya : yang paling sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif dengan teks yang
bersifat naratif. Selain dalam bentuk naratif, display data dapat juga berupa
grafik, matriks, network (jejaring kerja).
3)
Penarikan
Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusion Drawing
/ Verification).
Langkah
ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat yang mendukung
pada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun bila kesimpulan memang telah
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel (dapat dipercaya).
Kesimpulan
dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang
dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan
masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian
kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum
pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang
sebelumnya masih belum jelas, sehingga setelah diteliti menjadi jelas.
B. Analisis
Data Kuantitatif
1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini
hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi semata dalam arti
tidak mencari atau menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat
ramalan, atau melakukan penarikan kesimpulan.
Teknik analisis ini biasa digunakan untuk
penelitian-penelitian yang bersifat eksplorasi, misalnya ingin mengetahui persepsi
masyarakat terhadap kenaikan harga BBM, ingin mengetahui sikap guru terhadap
pemberlakuan UU Guru dan Dosen, ingin mengetahui minat mahasiswa terhadap
profesi guru, dan sebagainya. Penelitian-penelitian jenis ini biasanya hanya
mencoba untuk mengungkap dan mendeskripsikan hasil penelitiannya.
Teknik analisis statistik deskriptif yang dapat
digunakan antara lain:
a) Penyajian
data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang
(crosstab). Dengan analisis ini akan diketahui kecenderungan hasil temuan
penelitian, apakah masuk dalam kategori rendah, sedang atau tinggi.
b) Penyajian
data dalam bentuk visual seperti histogram, poligon, ogive, diagram batang,
diagram lingkaran, diagram pastel (pie chart), dan diagram lambang.
c) Penghitungan
ukuran tendensi sentral (mean, median modus).
d) Penghitungan
ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil).
e) Penghitungan
ukuran penyebaran (standar deviasi, varians, range, deviasi kuartil, mean
deviasi, dan sebagainya).
2. Statistika
Inferensial
Jika
dalam statistik deskriptif hanya bersifat memaparkan data, maka dalam statistik
inferensial sudah ada upaya untuk mengadakan penarikan kesimpulan dan membuat
keputusan berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Biasanya analisis ini
mengambil sampel tertentu dari sebuah populasi yang jumlahnya banyak, dan dari
hasil analisis terhadap sampel tersebut digeneralisasikan terhadap populasi.
Oleh karena itulah statistik inferensial ini juga disebut dengan istilah
statistik induktif.
Statistik
ini disebut sebagai statistik probabilitas karena kesimpulan yang diberlakukan
untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang
(probability). Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk
populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran (kepercayaan) yang dinyatakan
dalam bentuk prosentase. Bila peluang kesalahan 5% maka taraf kepercayaan 95%.
Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut taraf signifikansi.
Berdasarkan
jenis analisisnya, statistik inferensial terbagi ke dalam dua bagian:
a) Analisis Korelasional
Analisis korelasional adalah analisis
statistik yang berusaha untuk mencari hubungan atau pengaruh antara dua buah
variabel atau lebih. Dalam analisis korelasional ini, variabel dibagi ke dalam
dua bagian, yaitu:
1) Variabel
bebas (Independent Variable), yaitu variabel yang keberadaannya tidak
dipengaruhi oleh variabel lain.
2) Variabel
terikat (Dependent Variable), yaitu variabel yang keberadaannya dipengaruhi
oleh variabel yang lain. Misalnya penelitian tentang hubungan antara jumlah
sales dengan volume penjualan. Jumlah sales merupakan variabel bebas (X) dan
volume penjualan sebagai variabel terika.
Banyak
sekali teknik analisis statistik yang dapat digunakan untuk analisis korelasional
ini, baik statistik parametrik maupun nonparametrik. Penggunaan masing-masing
teknik analisis tersebut sangat tergantung pada jenis skala datanya.
Untuk
menentukan jenis analisis korelasional yang tepat dalam sebuah penelitian,
terlebih dahulu harus dilihat jenis data dari variabel-variabel yang diteliti.
Sebagai panduan, Tabel 1 disajikan berbagai jenis analisis korelasional berdasarkan
skala datanya.
b) Analisis
Komparasi
Analisis komparasi adalah teknik analisis
statistik yang bertujuan untuk membandingkan antara kondisi dua buah kelompok
atau lebih. Teknik analisis yang digunakan juga cukup banyak, penggunaan teknik
analisis tersebut tergantung pada jenis skala data dan banyak sedikitnya
kelompok. Jenis-jenis analisis komparasi dapat dilihat pada Tabel 2.
Beberapa
contoh hipotesis komparatif di antaranya adalah:
1) Perbedaan
kualitas pelayanan antara toko A dan B
2) Perbedaan
minat mahasiswa terhadap profesi guru ditinjau dari status social ekonomi orang
tua
3) Perbedaan
prestasi belajar mahasiswa antara yang diajar dengan metode konvensional dengan
metode CTL
4) Perbedaan
produktivitas kerja karyawan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan AMT
c)
Statistik Parametris dan Nonparametris
Pada statistik
inferensial terdapat statistik parametris dan statistik nonparametris. Penggunaan
kedua statistik tersebut tergnatung pada data yang dianalisis. Statistik
parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio,
sedangkan statistik nonparametris kebanyakan digunakan untuk menganilisis data
nominal, ordinal. Untuk menguji hipotresis dalam penelitian kauntitatif yang
menggunakan statistik ada dua hal utama yang harus diperhatikan, yaitu macam
data dan bentuk hipotesis yang diajukan.
1)
Macam Data
-
Data nominal, yaitu data kualitatif yang
tidak memiliki jenjang. Contoh jenis kelamin, asal daerah, pekerjaan orang tua,
hobby, dan sebagainya.
-
Data ordinal, yaitu data kualitatif yang
memiliki jenjang, seperti tingkat pendidikan, jabatan, pangkat, ranking kelas,
dan sebagainya.
-
Data interval/rasio, yaitu data
kuantitatif atau data yang berupa angka atau dapat diangkakan. Contoh
penghasilan, prestasi belajar, tinggi badan, tingkat kecerdasan, volume
penjualan, dan sebagainya.
2)
Bentuk Hipotesis
-
Hipotesis Deskriptif adalah dugaan
terhadap nilai satu variabel dalam satu sampel walaupun di dalamnya bisa
terdapat beberapa kategori. Hipotesis deskriptif ini merupakan salah satu dari
macam macam hipotesis.
-
Pengertian Hipotesis Komparatif adalah
dugaan terhadap perbandingan nilai dua sampel atau lebih. Hipotesis komparatif
merupakan salah satu dari macam macam hipotesis.
-
Pengertian Hipotesis Asosiatif adalah
dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih.
Tabel Penggunaan
Statistik Parametris dan Nonparametris
Untuk Menguji Hipotesis
Macam Data
|
Bentuk Hipotesis
|
|||||
Deskriptif (Satu Variabel atau satu
Sampel)**
|
Komparatif
(dua sampel)
|
Komparatif
(lebih dari dua sampel)
|
Asosiatif (Gabungan)
|
|||
Related
|
Independen
|
Related
|
Independen
|
|||
Nominal
|
Ø Binomial
Ø Chi
kuadrat satu sampel
|
McNemar
|
Ø Fisher
Exact Probability
Ø Chi
kuadrat dua sampel
|
Cochran Q
|
Chi kuadrat untuk k sampel
|
Contingency Coeffecient C
|
Ordinal
|
Run Test
|
Ø Sign
Test
Ø Wilenson
matched pairs
|
Ø Median
Test
Ø Mann-Whitney
Utest
Ø Wahl
Woldfowitz
|
Friedman Two-Way Anova
|
Ø Median
Extensin
Ø Kruskal-Wallis
One Way Anova
|
Ø Spearman
Rank Correlation
Ø Kendall
Tau
|
Interval Rasio
|
t-test*
|
t-test of Related
|
Ø t-test*
Ø Independent
|
Ø One-
Way Anova*
Ø Two-
Way Anova*
|
Ø One-
Way Anova*
Ø Two-
Way Anova*
|
Ø Korelasi
Product Moment*
Ø Korelasi
Parsial*
Ø Korelasi
Ganda*
Ø Regresi,
sederhana dan Ganda*
|
*statistik
parametris
**deskriptif
untuk parametris artinya satu variabel, dan untuk nonparametris artinya satu sampel
Berdasarkan
table diatas, dapat dikemukakan bahwa:
-
Untuk hipotesis deskriptif satu sampel
(unisampel) bila datanya berbentuk nominal,maka digunakan teknik statistic:
·
Binominal
·
Chi kuadrat satu sampel
-
Untuk menguji hipotesis deskriptif satu
sampel bila datanya berbentk ordinal, maka digunakan teknik statistik: run test
-
Untuk menguji hipotesis deskriptif satu
variabel (univariabel) bila datanya berbentuk interval atau ratio, maka
digunakan t-test satu sampel.
-
Untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel berpasangan bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik :
McNemar
-
Untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel berpasangan bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik:
·
Sign test
·
Wicoxon matched pairs
-
Untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel berpasangan, bila datanya berbentuk interval atau ratio, digunakan t-tes
dua sampel.
-
Untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel indepeden bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik:
·
Fisher exact probability
·
Chi kuadrat dua sampel
-
Untuk menguji hipotesis kompratif dua
sampel indepeden bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik:
·
Median test
·
Mann-whitney U test
·
Kolmogorov smirnov
·
Wald-Wolfowitz
-
Untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel berpasangan bila datanya berbentuk interval
dan ratio digunakan t-test sampel berpasangan (related).
-
Untuk menguji hipotesis komparatif k
sampel berpasangan, bila datanya berbentuk nominal, digunakan Teknik statistik:
Chocran Q
-
Untuk menguji hipotesis komparatif k
sampel berpasangan, bila datanya berbentuk ordinal, digunakan Teknik statistik:
Friedman Two-way anova
-
Untuk menguji hipotesis komparatif sampel
berpasangan bila datanya berbentuk interval atau ratio digunakan analisis
varians satu jalan maupun dua jalan (one way dan two way anova)
-
Untuk menguji hipotesis hipotesis komparatif
k sampel independen, bila datanya berbentuk nominal, digunakan teknik
statistik: Chi Kuadrat k sampel
-
Untuk menguji hipotesis komparatif k
sampel independen, bila datanya berbentuk ordinal, digunakan teknik statistik:
·
Median extension
·
Kruskal-wallis one way anova
-
Untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan
(korelasi) bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik: Koefisien
kontingensi
-
Untuk menguji hipotesis
assosiatif/hubungan (korelasi) bila datanya berbentuk ordinal digunakan teksnik
statistik:
·
Korelasi spearman Rank
·
Korelasi kendall tau
-
Untuk menguji hipotesis
assosiatif/hubungan bila datanya berbentuk interval atau ratio, digunakan:
-
Korelasi prosuk moment: untuk menguji
hipotesis hubungan antara satu variable indenpenden dengan satu dependen
-
Korelasi ganda bila untuk menguji
hipotesis tentang hubungan dua variabel indepeden atau lebih secara
bersama-sama dengan satu variabel dependen
-
Korelasi parsial digunakan untuk menguji
hipotesis hubungan antara dua variabel atau lebih, bila terdapat variabel yang
dikendalaikan
-
Analisis regresi digunakan untuk melakukan
prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel
independen dinaikan atau diturunkan nilainya (dimanipulasi).
Hipotesis penelitian yang
akan di uji dalam penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang
diajukan, tetapi perlu diketahui bahwa setiap penelitian tidak harus
berhipotesis, namun harus merumuskan masalahnya. Penelitian yang harus
berhipotesis adalah penelitian yang menggunakan metode eksperimen.
DAFTAR
PUSTAKA
Anggoro, Toha.2007.Metode Penelitian.Jakarta: Universitas
Terbuka
Muhson,A.Teknik Analisis
kuantitatif [doc].
Sugiono, 2016. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D”. Bandung: Alfabeta.
Semoga Bermanfaat....
ReplyDelete